Kata Millenial identik dengan karakteristik dan gaya hidup dari generasi yang lahir di era Millenium pada Tahun 1981 s/d 1995 dimana pada masa ini semua aspek kehidupan ada sentuhan teknologinya, serba digital dan ber_akselerasi tinggi.
Bahwasanya hampir semua lini mengalami 'distruptive change' termasuk pada sektor public service (baca: pemerintahan). Tentu saja pemerintahan tidak bubar sebagaimana beberapa sektor swasta, kecuali mereka bisa beradaptasi secepatnya. Perbankan contonya, saat ini ramai - ramai melakukan akuisisi ke platform berbasis digital untuk menghindari resiko distrupsi. Sistem dan pola pelayanan Pemerintah
Mereka beramai-ramai melakukan aksi akuisisi hingga mengembangkan platform digital.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Fenomena Disrupsi Digital: Bank Besar Caplok Bank Mini hingga 'Sulap' Aplikasi", Klik selengkapnya di sini: https://finansial.bisnis.com/read/20211220/90/1479525/fenomena-disrupsi-digital-bank-besar-caplok-bank-m-hingga-sulap-aplikasi.
Author: Rika Anggraeni
Editor : Annisa Sulistyo Rini
Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
banyak bergeser dengan penerapan E_Government.Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Fenomena Disrupsi Digital: Bank Besar Caplok Bank Mini hingga 'Sulap' Aplikasi", Klik selengkapnya di sini: https://finansial.bisnis.com/read/20211220/90/1479525/fenomena-disrupsi-digital-bank-besar-caplok-bank-m-hingga-sulap-aplikasi.
Author: Rika Anggraeni
Editor : Annisa Sulistyo Rini
Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
Mereka beramai-ramai melakukan aksi akuisisi hingga mengembangkan platform digital.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Fenomena Disrupsi Digital: Bank Besar Caplok Bank Mini hingga 'Sulap' Aplikasi", Klik selengkapnya di sini: https://finansial.bisnis.com/read/20211220/90/1479525/fenomena-disrupsi-digital-bank-besar-caplok-bank-m-hingga-sulap-aplikasi.
Author: Rika Anggraeni
Editor : Annisa Sulistyo Rini
Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Fenomena Disrupsi Digital: Bank Besar Caplok Bank Mini hingga 'Sulap' Aplikasi", Klik selengkapnya di sini: https://finansial.bisnis.com/read/20211220/90/1479525/fenomena-disrupsi-digital-bank-besar-caplok-bank-m-hingga-sulap-aplikasi.
Author: Rika Anggraeni
Editor : Annisa Sulistyo Rini
Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
Fenomena disrupsi
digital membuat bank-bank besar tak ayal banyak melakukan berbagai cara
untuk tetap eksis dan diminati para nasabah. Mereka beramai-ramai
melakukan aksi akuisisi hingga mengembangkan platform digital.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Fenomena Disrupsi Digital: Bank Besar Caplok Bank Mini hingga 'Sulap' Aplikasi", Klik selengkapnya di sini: https://finansial.bisnis.com/read/20211220/90/1479525/fenomena-disrupsi-digital-bank-besar-caplok-bank-m-hingga-sulap-aplikasi.
Author: Rika Anggraeni
Editor : Annisa Sulistyo Rini
Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Fenomena Disrupsi Digital: Bank Besar Caplok Bank Mini hingga 'Sulap' Aplikasi", Klik selengkapnya di sini: https://finansial.bisnis.com/read/20211220/90/1479525/fenomena-disrupsi-digital-bank-besar-caplok-bank-m-hingga-sulap-aplikasi.
Author: Rika Anggraeni
Editor : Annisa Sulistyo Rini
Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
Patut dipahami bahwa sektor pemerintah itu produk utamanya adalah pelayanan, berbeda dengan swasta dimana produk atau targetnya adalah omset. Jelas berbeda yang satu tidak butuh upaya survive yang satu berusaha terus survive, kalau tidak gulung tikar atau terdistrupsi. Buku ini membahas secara detail beberapa produk dan gaya hidup yang "terbunuh" (mulai ditinggalkan).
Segala
hal yang terkait program/layanan publik dari pemerintah tidak
disebutkan dalam buku ini yang ikut terbunuh, walau kenyataannya
beberapa di antaranya mengalami revolusi seperti sistem pendidikan.
Kalangan millenial saat ini cenderung belajar secara outodidak dengan
kemudahan akses informasi. Di sisi lain sumber daya pengajar banyak di
antaranya sulit beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
Dari
sekian banyak hal yang terdistrupsi atau dalam kondisi 'to be killed'
menurut buku yang tebalnya 317 halaman ini, yang menarik adalah di era
4.0 kalangan milenial tidak butuh kantor atau senang dengan pekerjaan
yang lebih flexible dan substantif. Mereka lebih suka 'memamerkan'
pengalaman ketimbang kemapanan.
Hal inilah mungkin menginspirasi Pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) mengeluarkan wacana bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) atau sering juga disebut Pegawai Negeri Sipil (PNS) bisa bekerja di rumah.
Tulisan di atas sebelum Pandemi.
to be Continued
Plt.Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Bima Haria Wibisana
mengungkapkan ada beberapa alasan mengapa wacana WFA sangat
dimungkinkan. Tidak hanya digitalisasi yang semakin cepat, tetapi juga
aspek sumber daya manusia yang berkompetensi. Adanya bonus demografi di
Indonesia pada 2030 mendatang akan memberikan penduduk yang produktif
dalam jumlah yang besar. “Bonus demografi akan melahirkan generasi
milenial dan generasi Z yang fasih dengan teknologi,” papar Bima dalam
Forum Diskusi bertajuk Transformasi Layanan ASN Menuju WFA di Institut
Seni Indonesia Yogyakarta, Jumat (24/6/2022).
Lebih lanjut Bima menyampaikan bahwa era
teknologi saat ini menjadikan kita semakin terhubung dengan internet.
Dengan adanya Covid-19, instansi pemerintah secara cepat beradaptasi
dengan membangun aplikasi untuk terus memberikan layanan kepada publik
meskipun bekerja secara WFH. Tidak hanya masyarakat yang diuntungkan
dengan layanan secara digital yang praktis dan cepat, perubahan sistem
kerja menjadi WFH juga memberikan dampak positif bagi ASN. “Sistem WFH
rupanya memberikan tingkat kepuasan bekerja yang lebih baik bagi ASN
milenial. Banyak studi menunjukkan terjadi peningkatan produktivitas
sebesar 47% ketika karyawan melakukan WFH,” lanjutnya.
Bima menambahkan bahwa untuk mewujudkan WFA seorang pegawai harus memahami output/kinerja
harian yang dilakukan setiap harinya. Di sisi lain pemerintah juga
dapat mengupayakan terciptanya WFA melalui regulasi. Antara lain yaitu
mempercepat penerapan Perpres 39/2019 tentang Satu Data Indonesia,
mempercepat penerapan Perpres 95/2019 tentang SPBE, termasuk pemenuhan
infrastruktur dasar teknologi informasi, serta mempercepat proses RUU
perlindungan data pribadi. Sumber :https://www.bkn.go.id/mewujudkan-wacana-wfa-bagi-asn/
0 comments:
Posting Komentar