Pembinaan yang tidak henti-hentinya kami laksanakan terhadap desa di Kecamatan Sebatik. kami terjun langsung membantu membenahi administrasi desa yang paling menentukan kemenangan Desa Tanjung Karang. Inovasi tanpa didukung kelengkapan berkas adalah mustahil. Proses penilaian perkembangan desa berjalan cukup rumit, karena semua desa di Kecamatan Sebatik memiliki kualitas yang hampir sama. Dengan berbagai pertimbangan, maka diputuskanlah Desa Tanjung Karang mewakili Kecamatan Sebatik ke level perlombaan selanjutnya. Penilaian yang dilakukan berdasarkan kriteria yang termuat dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2015 tentang Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan.
Pola kerja yang all out sudah melekat pada diri Staff Kantor Camat Sebatik ternyata membuahkan hasil. Tercatat wilayah kerja Kecamatan Sebatik telah diraih kejuaraan di beberapa event perlombaan: Lomba Camat Berprestasi juara 1 Tk Propinsi KALTARA (Tahun 2015), Desa Padaidi meraih juara 1 Tk Propinsi KALTRA pada Lomba PHBS (Tahun 2016) dan saat ini Desa Tanjung Karang meraih juara 1 Lomba Desa Tk Propinsi Kaltara dan melaju ke Tingkat Nasional.
Salah satu inovasi pada Desa Tanjung Karang adalah penerapan teknologi informasi pada aspek sosial, ekonomi dan infrastruktur, dll. Hal ini berawal dari keprihatinan kami terhadap kesenjangan sosial & ekonomi di Kecamatan Sebatik karena tidak adanya sistem data yang valid dan mutakhir, hingga akhirnya kami mengambil fhoto semua rumah yang ada di Kecamatan Sebatik.
Awalnya kami menganggap hal ini mustahil dilakukan, bayangkan saja mengambil fhoto 1700 an rumah bukan hal yang mudah. Sedikit demi sedikit data itu terkumpul hingga tak satupun rumah yang luput kami data dan ambil fhotonya. Pihak desa juga memiliki peranan penting memverifikasi data yang terkumpul. Data tersebut kemudian diolah dengan beberapa aplikasi yang berbasis Sistem Informasi Geografis. Sistem pendataan ini kemudian diajarkan dan mulai diterapkan di tiap desa di Kecamatan Sebatik.
Guna menguji ketepatan dan validasi data kami mencoba menggunakan sistem ini pada saat pendistribusian daging kurban dan terbukti sangat memudahkan kami menemukan posisi dan alamat rumah masyarakat miskin di wilayah Kecamatan Sebatik. Kedepan sistem ini akan mulai kami perkenalkan di bidang kesehatan dan kami harapkan bisa membantu petugas kesehatan dalam rangka pemetaan penyakit (epidemiology spatial) atau melaksanakan monitoring ibu hamil beresiko tinggi dll.
Inovasi lainnya yang menentukan kemenangan Desa Tanjung Karang berupa peningkatan kapasitas anggota PKK. Salah satu diantaranya adalah dilakukan pelatihan pembuatan pot handuk (pot yang terbuat dari handuk bekas atau selimut bekas) hal ini diajarkan oleh pihak Kecamatan bekerja sama dengan PKK Kecamatan Sebatik. Pembuatan Pot handuk ini bertujuan menanamkan semangat kreatifitas pada PKK Desa Tanjung Karang yang berprinsip reduce dan recycling, menciptakan lingkungan asri dan bersih, meningkatkan minat dalam rangka pemanfaatan pekarangan.
Di tengah isu import garam yang melanda negara ini ternyata Desa Tanjung Karang dapat memproduksi garam sendiri. Produksi garam dihasilkan dengan instrumen sederhana berupa isolator yang terdiri dari terpal, meja pengering dst. Harapan kami kedepan ini akan jadi salah satu ikon Desa Tanjung Karang karena kebutuhan garam oleh masyarakat Desa Tanjung Karang relatif besar khususnya para nelayan bagang tancap.
Komitmen Desa Tanjung Karang dalam hal peningkatan mutu SDM sangatlah tinggi. Sekolah Ibtidaiyah Sungai Batang adalah miniatur peradaban yang tidak kenal lelah. Di samping sebagai tempat belajar bagi siswa-siswi yang seumuran SD/Ibtidaiyah sekolah ini juga sebagai sarana pembelajaran bagi warga lanjut usia untuk belajar membaca & berhitung.
Hal yang perlu dipahami bersama bahwa keberhasilan desa pada substansinya adalah kemandirian melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). Dengan akses informasi segala inovasi yang telah dilakukan di atas pada akhirnya dapat pula diterapkan oleh semua desa yang ada di Kabupaten Nunukan pada khususnya di seluruh wilayah Indonesia pada umumnya, namun kemandirian adalah hal yang masih sulit dicapai dan menjadi PR bersama.
0 comments:
Posting Komentar