AYAM PAKHOY


 

My Chicken Blood Line 

  1. King Cobra
  2. Triple A
  3. Black Turbo
  4. Black Esso
  5. Putin :
  6. Black Rose

Sejarah Ayam Pakhoy

Ayam pakhoy merupakan hasil modernisasi/regenerasi ayam laga di arena. Ayam pakhoy menjadi salah satu jenis ayam laga yang sedang populer dan banyak dicari oleh para pecinta ayam laga di tanah air. Kehebatannya di kancah dunia ayam laga telah diakui oleh berbagai kalangan.

Ayam pakhoy memiliki penampilan fisik yang menarik serta kemampuan bertarung yang istimewa. Proses kawin silang antar ayam laga merupakan upaya pengembangan ayam dalam menciptakan unggas yang berkualitas tinggi.

Peran penting dalam kemunculan ayam pakhoy dimainkan oleh seorang peternak ulung bernama Mr. Pack Thong Chay, yang berhasil mengembangbiakkan jenis ayam ini. Mr. Pack Thong Chay menjadi tokoh sentral dalam sejarah ayam pakhoy. Mr. Pack Thong Chay ini merupakan purnawirawan militer yang berdomisili di provinsi Lamphung sebelah utara Thailand.

Mr. Pack tidak hanya sukses menjadi peternak pertama yang berhasil mengembangkan jenis ayam tarung ini, tetapi juga memberikan nama pada jenis ayam tersebut. Nama “Pakhoy” di ambil dari namanya, sehingga menciptakan identitas kuat yang dikenal oleh penghobi ayam di seluruh dunia. Mr. Pack Thong Chay pun diakui sebagai ikon ayam tarung di Thailand.

Ayam hasil breeding Mr. Pack ini berhasil mengalahkan beberapa Ayam Pama yang merupakan Ayam terpopuler pada waktu itu di propinsi Lamphung. Hal ini membuatnya viral hingga kabar ini sampai ke telinga seorang peternak di Chianmei bernama Mr.Go dan memborong semua Ayam Pakhoy dari kandang Mr.Pack dengan harga yang fantastis. Dalam transaksi tersebut dibuat perjanjian bahwa Mr. Pack tidak boleh menceritakan cara menciptakan Ayam Pakhoy ke khalayak umum.

Dari beberapa artikel disampaikan bahwa awal mula kehadiran ayam pakhoy merupakan hasil kawin silang antara ayam bangkok selatan (siam) dan trad (ayam bangkok modern). Meskipun ayam siam sudah memiliki darah dengan tipe pukul badan, namun kurang memiliki kemampuan bertahan yang baik.

Berdasarkan sejarahnya, ayam pakhoy hasil dari perkawinan silang antara ayam bangkok, Brasil, shamo, dan pama. Ayam pama sendiri berasal dari Myanmar. Ayam pama pernah menjadi primadona dalam dunia adu ayam pada sekitar tahun 2000 an.

Melalui proses persilangan ini, lahir ayam petarung dengan kombinasi unik yang membuatnya unggul dalam gaya bertarung. Baik itu menyerang lawan, maupun bertahan dari beragam serangan yang dilancarkan oleh lawan tarungnya. Hasil persilangan dan mutasi genetik menciptakan tipikal ayam yang berbeda dari induknya.

Nama pakhoy memiliki arti (dalam bahasa Thailand) pembasmi setan. Ayam pakhoy memang bertujuan untuk bisa meredam keganasan ayam-ayam Birma. Secara visual ayam ini mirip dengan ayam bangkok klasik. Namun ayam pakhoy memiliki ukuran tubuh lebih kecil.

Di dalam arena ayam laga, ukuran tubuh dan postur ayam yang proporsional juga memainkan peran penting dalam ketangguhan dan kelenturannya saat bertarung. Ukuran tubuh yang kecil ini memberikan keunikan tersendiri pada ayam pakhoy. Yang membuatnya lebih lincah serta cepat dalam pergerakannya di arena.

Kepalanya cenderung lebih membulat serta muka lebar. Paruh agak melengkung, dan leher lebih pendek. Warna bulu ayam cenderung dominan pada warna merah, kuning, dan galih. Kombinasi berbagai warna ini memberikan tampilan mencolok serta menarik perhatian para pecinta ayam laga. Ekor ayam terbilang mirip dengan ekor pada jenis ayam bangkok. Menambah kesan visual gagah khas pada jenis unggas laga ini.

Ayam Pakhoy dikenal memiliki kelebihan berupa pukulan keras serta akurat. Gaya bertarungnya brutal membuatnya sulit dikalahkan dalam pertarungan. kemampuanya untuk mematuk seluruh badan lawan ketika dalam kondisi terdesak. Ini memberikan keuntungan strategis yang signifikan, terutama melawan lawan-lawan kuat seperti Pama dan Mangon.

Jenis ayam laga ini dikenal dengan pukulan badan atau brakot disertai dengan gerakan nikus atau ngolong yang brutal. Gaya bertarung ini menunjukkan kekuatan dan ketangguhan unggas ini dalam pertarungan.

Setiap ayam petarung, memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing. Begitu pun dengan jenis ayam pakhoy ini. Beberapa penghobi mencatat bahwa ayam aduan ini memiliki kekurangan dalam hal mental. Meskipun memiliki keterampilan bertarung yang tinggi, mental yang kurang stabil dapat menjadi tantangan tersendiri.

Kekurangan lainnya adalah pukulan yang dipunyai ayam pakhoy tidak beraturan, memberikan peluang bagi lawan untuk mengambil inisiatif. Hal ini menuntut perhatian ekstra dalam pelatihan serta pengembangan ayam pakhoy.

Daya tarik ayam pakhoy tidak hanya terbatas pada penampilannya yang unik, tetapi juga pada popularitasnya di kalangan penghobi ayam. Kesenangan para penggemar ayam laga dalam melihat pertarungan seru dan strategi bertarung telah membuatnya menjadi salah satu pilihan utama dalam dunia sabung ayam.

Keunikan gaya bertarungnya telah mengukuhkan posisinya sebagai pilihan yang menarik bagi mereka yang mencari pengalaman berbeda dalam dunia ayam laga. Saat ini ayam pakhoy telah menjadi andalan bagi penghobi ayam laga di Indonesia.

Ayam pakhoy ini sudah ngetren akhir-akhir ini. Karena memang dikenal dengan karakternya dalam hal kecepatan menyerang dan kecepatan membaca gerakan lawannya di arena bertarung.

Karena kecepatan dan akurasi pukulan yang memadai, kedatangan ayam ini sangat di gemari oleh para penghobi ayam laga, sehingga tidak heran jika banyak pencinta ayam laga yang ingin mengoleksi dan menjadikan ayam pakhoy ini menjadi jagoannya.

Memang sudah tidak diragukan lagi jika Thailand terus melahirkan ayam-ayam petarung unggul. Para penghobi ayam laga di Thailand berani mencoba menyilangkan beberapa jenis darah ayam laga dari negara-negara lain, sampai jadi indukan yang bagus seperti halnya ayam pakhoy.
 

 

0 comments: