TENTANG RIJBY


Namanya Tsaliza Asyarah Rijby, anak kami yang kedua lahir pada tanggal 23 bulan Mei 2013 masehi atau 13 rajab 1434 Hijriah setelah anak pertama kami Alm. Qayla Aleeya Farhana. Rijby panggilan sehari-harinya sebenarnya bukan nama yang pertama kali yang disematkan kepadanya, begitu pula mendiang anak pertama kami, nama lainnya adalah We Makkawaru Ada, nama pemberian Alm ayahanda kami kepada cucunya.

Adapun nama yang pernah disematkan kepada anak kami yang kedua ini adalah We Danti dengan tambahan label aristokrat di depan namanya. Nama ini pemberian salah seorang kerabat kami yang hadir pada saat acara aqiqahan yang masih memiliki garis keturunan yang sama dengan keluarga kami yaitu Petta Esa, beliau adalah anak dari Sullewatang Pulaweng dan Sullewatang Pulaweng ini anak dari Petta Sabbe (saudari seayah kakek buyut kami; La Tarenre). Mendiang ayahanda kami tidak mau lagi memberi nama kepada cucunya yang kedua tersebut karena trauma atas kematian cucunya yang pertama Alm Qayla Aleeya Farhana atau We Makkawaru Ada.

Sungguh berat rasanya menolak pemberian nama yang disematkan  dan kami merubah nama anak kami sesuai trend saat ini, nama yang pada umumnya disematkan pada bayi yang lahir saat ini terdiri dari tiga suku kata dan mengadopsi istilah arab. Qayla Aleeya Farhana nama mendiang anak kami pertama memiliki arti orang yang senantiasa berkata mulia dan bahagia dan Tsaliza Asyarah Rijby nama anak kami yang kedua memiliki arti tiga belas rajab yang merujuk kepada hari kelahirannya.

Terbersit rasa sesal dalam hati tentang nama pemberian mendiang ayahanda dan kerabat kami tersebut yang semestinya tetap melekat indah bukan karena nuansa nobility yang terkandung pada nama tersebut namun ternyata nama pemberian itu memiliki nilai sejarah yang penting. Hal ini baru saya pahami setelah empat tahun lamanya, saat mulai concern dengan tulisan karya mendiang ayahanda kami tentang sejarah.

Awalnya saya tidak tahu siapa itu 'Danti', paling-paling orang memanggil anak kami dengan sebutan 'anti' yang tidak lagi ngetrend. Pada acara aqiqahan anak kami, kerabat yang kami maksud di atas sempat menjelaskan kepada isteri saya siapa itu 'Danti' namun karena banyak tamu isteri saya tidak menyimak secara jelas. Empat tahun telah berlalu anak kami pun telah terbiasa dengan panggilan resminya (sesuai akte kelahiran) dengan panggilan Rijby hingga saya mencoba menggali sejarah dan silsilah keluarga kami, akhirnya saya menemukan nama I danti yang merupakan salah satu isteri arung pone ke 24 yaitu La Mappasessu. (Klik dan Baca)

Mungkin pepatah yang berbunyi 'apalah arti sebuah nama' adalah keliru karena nama akan dibawah mati dan tertulis di batu nisan serta jadi panggilan para malaikat di akhirat kelak. Nama dan diri telah tergadai dengan seekor kambing walau merubah nama adalah sesuatu bisa saja dilakukan. Kedua nama anak kami tersebut tetap ada hingga sampai kapan pun sebagai bentuk penghormatan kepada para pemberi nama: Alm Qayla Aleeya Farhana atau We Makkawaru Ada dan Tsalizah Asyarah Rijby atau We Danti Awaluddin.



0 comments: