AHBYB DEENULLAH ALDARWISY Lahir pada Tanggal 15 November 2019 di Rumah Sakit Khadijah di Makassar melalui proses Caesar. Anak kami yang ketiga ini adalah bukti bahwa manusia tiada pernah kuasa menentukan takdir. Awalnya kami berpikir mungkin anak kami hanya satu setelah kematian anak kami yang pertama yang bernama Qayla Aleeya Farhana (Almarhuma) dan kami dikarunia anak kedua yang bernama Tsalizah Asyarah Rijby. Sebelumnya kami juga mengira bahwa tidak mungkin memperoleh anak laki-laki karena secara fenotif pada umumnya saya dan isteri saya dominan perempuan.
Saat memeriksakan kehamilan di Tarakan kami sempat bertanya pada Dokter Kandungan, apakah memungkinkan isteri saya melahirkan secara normal setelah dua kali menjalani operasi Caesar, dokter menjawab mesti Caesar lagi. Kami hanya pasrah dan akan menempuh jalan terbaik demi keselamatan isteri dan anak saya. Beberapa bulan kemudian isteri saya mengambil cuti melahirkan ke Makassar. Semua anak kami dilahirkan di Makassar dengan pertimbangan akses pelayanan kesehatan di Makassar jauh lebih baik dan ingin dekat keluarga. Saat itu muncul ide kami untuk mencari 'tanggal cantik' untuk anak kami berhubung operasi Caesar tanggal kelahiran dapat ditentukan jika usia kandungan telah matang. Ternyata takdir berkata lain tepat pada Tanggal 15 November 2020, di pagi hari isteri saya mengalami Pecah Ketuban Dini.
Saat itu saya masih bertugas, ngantor di Barru dan tanpa pikir panjang langsung tancap gas ke Makassar sesegera mungkin. Selama perjalanan pikiran saya tidak menentu saya tidak henti-hentinya berdoa dan terus mencoba menenangkan pikiran. Motor saya terus melaju kencang hingga pada kecepatan maksimal. Saat itu hari Jumat jadi volume kendaraan tidak terlalu padat dan akhirnya sampai di Makassar saat waktu telah memasuki saat shalat jumat. AlhamduliLlah Operasi Caesar yang dijalani isteri saya berjalan lancar dan lahirlah putera kami dengan berat 3 kg, kulitnya putih seperti ibundanya. Anak kami ketiga ini kami beri nama AHBYB DEENULLAH ALDARWISY. Kata Ahbyb berasal dari kata Ahbib yang berarti cintailah dan Deenullah yang berasal dari kata DinulLah berarti agama Allah serta Aldarwisy mengadopsi nama kakeknya. Ejaan yang digunakan adalah ejaan Malaysia sebagai ciri bahwa kami pernah tinggal di perbatasan Malaysia.
YA RAB, BERKAHILAH KELUARGA KECIL KAMI, BERIKANLAH KEKUATAN DAN KETABAHAN PADA KAMI DALAM MENJALANI HIDUP, JAUHKANLAH ANAK-ANAK KAMI DARI SEGALAH MUSIBAH DAN MARABAHAYA SERTA JADIKANLAH MEREKA HAMBAMU YANG ENGKAU KASIHI.
Saat memeriksakan kehamilan di Tarakan kami sempat bertanya pada Dokter Kandungan, apakah memungkinkan isteri saya melahirkan secara normal setelah dua kali menjalani operasi Caesar, dokter menjawab mesti Caesar lagi. Kami hanya pasrah dan akan menempuh jalan terbaik demi keselamatan isteri dan anak saya. Beberapa bulan kemudian isteri saya mengambil cuti melahirkan ke Makassar. Semua anak kami dilahirkan di Makassar dengan pertimbangan akses pelayanan kesehatan di Makassar jauh lebih baik dan ingin dekat keluarga. Saat itu muncul ide kami untuk mencari 'tanggal cantik' untuk anak kami berhubung operasi Caesar tanggal kelahiran dapat ditentukan jika usia kandungan telah matang. Ternyata takdir berkata lain tepat pada Tanggal 15 November 2020, di pagi hari isteri saya mengalami Pecah Ketuban Dini.
Saat itu saya masih bertugas, ngantor di Barru dan tanpa pikir panjang langsung tancap gas ke Makassar sesegera mungkin. Selama perjalanan pikiran saya tidak menentu saya tidak henti-hentinya berdoa dan terus mencoba menenangkan pikiran. Motor saya terus melaju kencang hingga pada kecepatan maksimal. Saat itu hari Jumat jadi volume kendaraan tidak terlalu padat dan akhirnya sampai di Makassar saat waktu telah memasuki saat shalat jumat. AlhamduliLlah Operasi Caesar yang dijalani isteri saya berjalan lancar dan lahirlah putera kami dengan berat 3 kg, kulitnya putih seperti ibundanya. Anak kami ketiga ini kami beri nama AHBYB DEENULLAH ALDARWISY. Kata Ahbyb berasal dari kata Ahbib yang berarti cintailah dan Deenullah yang berasal dari kata DinulLah berarti agama Allah serta Aldarwisy mengadopsi nama kakeknya. Ejaan yang digunakan adalah ejaan Malaysia sebagai ciri bahwa kami pernah tinggal di perbatasan Malaysia.
YA RAB, BERKAHILAH KELUARGA KECIL KAMI, BERIKANLAH KEKUATAN DAN KETABAHAN PADA KAMI DALAM MENJALANI HIDUP, JAUHKANLAH ANAK-ANAK KAMI DARI SEGALAH MUSIBAH DAN MARABAHAYA SERTA JADIKANLAH MEREKA HAMBAMU YANG ENGKAU KASIHI.
0 comments:
Posting Komentar