Sabtu, 28 September 2024

Menanam dengan Sistem Sub Irrigated Planter Solusi Keterbatasan Air di Sebatik by Aldinu Dervis

21.38 By Inspiration Hunter

 
Menanam tanpa Siram (Sistem Sub Irrigated Planter) Sumber(Klik di sini)

Pengairan
Salah satu hal yang penting dalam bercocok tanam adalah irigasi. Kebutuhan air yang harus terpenuhi dan rutin, sangat menentukan kualitas tanaman.

Metode Konvensional
Sistem irigasi/pengairan yang konvensional adalah dengan menyiram tanaman dari atas tanah atau media tanam. Penyiraman dilakukan mulai dengan menggunakan gayung, ember, selang sampai dengan irigasi tetes dan penggunaan pengatur waktu atau timer. Proses penyiraman harus dilakukan secara rutin. Lupa menyiram karena kesibukan tertentu akan berakibat kelayuan bahkan kematian tanaman.
Salah Satu Upaya Pemanfaatan Pekarangan Milik Warga Sebatik dengan Sistem Konvensional Terkendala Sumber Air

Kendala dan Kekurangan dalam Metode Konvesional
Proses penyiraman permukaan tanah atau media tanam, kurang efektif dikarenakan beberapa hal yang dijelaskan berikut ini:
  1. Air yang terbuang karena air yang masuk dari permukaan tanah hanya terserap dan tersimpan sebagian, sedangkan sisanya keluar dari lubang pembuangan (drain hole) di pot atau polibag atau terus menyerap ke dalam tanah. Selain itu air sering kali tidak terserap oleh tanaman karena penguapan. 
  2. Penyiraman biasanya mencakup seluruh area tanah, walaupun yang digunakan tanaman hanya sebagian. Selain boros air juga kita menyiram gulma. 
  3. Penyiraman cukup menyita waktu karena dilakukan beberapa kali sehari. Oleh karena itu banyak orang yang putus asa mengurus tanaman karena mudah layu. Mungkin karena kesibukan sehari-hari sudah sangat menghabiskan waktu, apalagi orang yang bekerja sebagai pegawai. Bisa juga ketika orang tersebut mudaik atau dinas ke luar kota sehingga tanamannya terlantar.
Sub Irrigated Planter (SIP)
Sub-irrigated planter (SIP) adalah istilah umum untuk tipe wadah tanam yang spesifik digunakan untuk menanam dalam pot. Dengan kata lain SIP adalah metode untuk mengairi tanaman dari dasar, memungkinkan air dapat diserap ke atas dengan mekanisme kapilaritas. Sistem SIP ini sangat cocok untuk daerah perkotaan dimana lahan yang sudah sedemikian sempitnya atau bagi orang yang punya aktifitas intens serta bagi daerah yang sumber airnya terbatas(sistem ini dapat menghemat air hingga 80 % dari sistem konvesional)

Cara Membuat Wadah Tanam SIP

Membuat Pot dengan Sistem Sub-Irrigated Planter dari Bekas Tempat Cat
Untuk membuat pot atau wadah tanam dengan sistem Sub-irrigated planter (SIP) ini cukup mudah dan dapat memanfaatkan barang - barang rongsokan seperti pada gambar di atas saya menggunakan tempat cat. Adapun penjelasannya sebagai berikut: 
  1. Siapkan bahan berupa tempat cat dan penutupnya. Siapkan juga pipa PVC dan pipa sambungan. Kemudian gunting penutup tersebut sesui ukuran yang akan dijadikan alas media tanam. Sisa potongan penutup tadi jangan dibuang nanti berguna untuk mengeratkan plastik pada permukaan tanah. Ilustrasinya lebih jelas pada gambar di atas. 
  2. Penutup tadi dibuat seperti Gambar 1. Buat lubang-lubang kecil pada penutup (alas media tanam) dan juga pada pipa yang telah dipasang sebagaimana gambar di atas. Lubang-lubang tersebut  memungkinkan irigasi dengan mekanisme kapilaritas yaitu mengairi tanaman dari bawah. 
  3. Selanjutnya pasang pipa yang lebih panjang pada alas media tanam yang dibuat tadi sebagaimana Gambar 2. Pipa panjang ini berfungsi sebagai tempat  masuknya air pada saat pengisian dan juga sebagai lubang oksigen bagi akar tanaman
  4. Selanjutnya lubangi pot atau tempat cat dengan ketinggian di bawah sedikit dari alas media tanam sebagaimana Gambar 3. Lubang ini berfungsi untuk membuang kelebihan air pada saat diisi dan dibuat lebih rendah dari alas media tanam untuk menghindari busuk akar 
  5. Selanjutnya pasang alas media tanam tadi pada tempat cat atau pot yang dibuat tadi sebagaimana Gambar 4.
  6. Selanjutnya isi tanah hingga permukaan pot dan tanami sesuai keinginan anda. Setelah itu semprot sekedarnya untuk memastikan tanah lebih rapat
  7. Selanjutnya bungkus permukaan pot SIP yang telah jadi tersebut dengan plastik hitam sebagaimana Gambar 4. Plastik ini berguna mencegah gulma dan hama lainnya tumbuh pada media tanam. Isi wadah penampungan dengan air melalui pipa panjang yang terpasang.
  Keunggulan SIP antara lain: 
  1. Hemat Air: Air yang terbuang dan menguap dapat diminimalisir. Bahkan diklaim lebih hemat 50%-80% dari metode konvensional. 
  2. Hemat Waktu: Karena air disimpan dalam jumlah banyak di bagian bawah Planter, pengisian tidak perlu dilakukan tiap hari. 
  3. Mengurangi Gulma: Penggunaan mulsa plastik dapat mengurangi gulma sampai 100%. 
  4. Hemat tempat, modular dan portabel: Sebagaimana menanam dalam pot, SIP tidak memerlukan lahan yang luas, bisa ditambahkan secara bertahap kemudian mudah dipindah-pindah. 
  5. Memungkinkan sistem pengairan yang scalable: Pada site Global Bucket terdapat video yang memungkinkan pengisian air ke banyak SIP secara sekaligus. Semakin besar penyimpanan air pusat, pengisian menggunakan pompa air dapat dilakukan hanya beberapa bulan sekali. Tentu lebih hemat dibandingkan sistem irigasi tetes yang kebanyakan menggunakan pompa sirkulasi setiap hari. Berbagai model SIP anda bisa simak di sini(Klik)




1 comments:

Anonim mengatakan...

http://pursuingmydreams.com/2013/05/28/pupuk-dan-nutrisi-untuk-tanaman/2/