Senin, 07 Oktober 2024

hutan dan Kemerdekaan by Aldinu Dervis

06.07 By Inspiration Hunter




HUT RI kembali dirayakan, berbagai kegiatan dan event, rutin dilaksanakan tiap tahun seperti upacara, pesta rakyat dan berbagai lomba. Tentu saja pada moment ini mengenang jasa pahlawan adalah suatu keharusan. 
 
Namun, ada satu hal yang terlupakan bahwa hutan belantara memiliki peranan penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Bagaimana tidak, perang gerilya yang dilakoni para pejuang menjadikan hutan belantara sebagai basis perjuangan.
 
Selain itu hutan menyediakan berbagai cadangan makanan, beraneka ragam obat herbal bagi para pejuang. Hal yang tidak kalah penting fasilitas hiburan mereka dapatkan dengan indahnya berbagai fanorama alam selama bergerilya tidak didapatkan oleh Tentara Belanda di kota-kota.
 
Jika saja hutan belantara itu adalah "manusia" maka ia patut diberi tanda jasa tertinggi. Para Veteran Pejuang telah banyak yang wafat dan hutan masih setia menemani kita mengisi kemerdekaan. 
 
Ketahuilah seragam tentara di tiap negara disesuaikan dengan kondisi alam negara tersebut. Selain berfungsi sebagai uniform juga memudahkan dalam penyamaran. Nah, bagaimana mungkin tentara kita bisa menyamar jika hutan telah gundul.
 
Salah satu buku referensi dalam perang gerilya adalah karangan Jenderal Nasution yang terinspirasi dari pola perang gerilya ala Brigadier General Orde Charles Wingate, seorang perwira Inggris pada masa perang melawan Jepang dan Jenderal Nasution mengembangkan taktik sendiri sesuai alam Indonesia. 
 
Beberapa referensi menyebutkan bahwa 'Perang Vietnam' menjadikan buku karangan Nasution sebagai salah satu rujukan namun beberapa ahli sejarah lain memiliki pandangan berbeda, bahwa Vietcon mengadopsi perang gerilya ala Mao. Dalam menjalankan strategi perangnya Vietcon membangun terowongan yang multi fungsi yang membentang sepanjang 200 mil. Ada rumah sakit, gudang senjata, tempat tidur, dapur, dan sumur di bawah tanah. Sistem terowongan ini dapat menyembunyikan ribuan Vietcong yang membantu mereka melakukan perang gerilya.

 'Intinya Hutan punya peranan penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan  tidak dapat dimungkiri. 
 
Sejak terciptanya alam raya, hutan memiliki peranan penting dalam menjaga stabilitas ekologis, sebagai reservoir air dan juga sebagai 'rumah' bagi biodiversity. Saat ini peranan hutan selain sebagai bagian dari sistem ekologis dan semestinya berkontribusi pada peningkatan income bagi negara dengan mengeksploitasi unsur estetis yang dikandungnya. 
 
Mungkin saja fungsi hutan tidak lagi efektif dalam rangka pertahanan negara karena teknologi telemetri dapat mendeteksi gelombang termal (suhu tubuh manusia) sehingga dapat menembus lebatnya hutan belantara, namun fungsi sosial, ekonomi dan ekologis tidak boleh diabaikan.
 
Ketahuilah, air terjun dan sungai masih bisa mengalir indah karena masih adanya hutan. Jikalau hutan telah gundul apalagi telah tiada maka objek wisata itu tidak lagi menarik bahkan musnah. Memastikan objek wisata dapat dinikmati sepanjang tahun adalah penting, jangan sampai hanya indah saat musim hujan tetapi kering di musim kemarau. Nah, inilah fungsi reservoir dari hutan yang dapat menampung air walau musim hujan telah usai. 
 
Rusaknya eksistensi hutan telah terjadi di berbagai belahan negeri ini. Saya menyaksikan sendiri rusaknya hutan belantara di Kalimantan oleh berbagai kegiatan eksploitasi seperti penambangan batu bara dan penanaman kelapa sawit, dst.
 
Dulunya hutan borneo merupakan habitat bagi jutaaan flora dan fauna. Jutaan tanaman herbal telah musnah, beberapa sungai-sungai mengalir tiada lagi jernih tapi berwarna merah oleh sisa pohon yang ditebang dst. Akankah ini juga akan terjadi dengan hutan Sulawesi? .

0 comments: