Senin, 07 Oktober 2024

Relevansi Ilmu Kelautan dan Teknologi Ketahanan Pangan


 
 
Di usia yang tidak muda lagi ini saya masih memiliki semangat untuk belajar lagi karena pada prinsipnya tidak ada kata tua untuk terus belajar. Sebenarnya saya punya kesempatan untuk sekolah lagi saat masih tugas di Nunukan pada Universitas Terbuka (UT) namun saat itu yang tersedia hanya jurusan Manajemen Administrasi Publik  yang menurut saya tidak relevan dengan pendidikan S1 saya. Hal ini menjadi kendala bagi daerah perbatasan dimana akses pendidikan untuk S2 relatif sulit waktu itu kecuali mengambil tugas belajar (meninggalkan tugas). Walau demikian, antusiasme para ASN di daerah paling utara ini untuk melanjutkan pendidikan relatif tinggi. 
 
Kepindahan saya ke Sul_Sel ini membuka ruang bagi saya sekolah lagi dan memilih tempat kuliah yang sesuai. Saya pernah mengambil formulir pendaftaran di UMI pada program studi S2 Teknologi Kelautan namun karena alasan tertentu rencana itu batal, tak lama berselang saya kembali mengambil formulir pendaftaran untuk lanjut di UNHAS pada program studi yang sama namun lagi - lagi terkendala dan batal. Akhirnya saya memutuskan untuk lanjut di S2 Teknologi Ketahanan Pangan Politani Pangkep ini. 

Setelah sekian lama menunda untuk lanjut sekolah lagi akhirnya saya mendapatkan wadah belajar yang sesuai passion saya. Passion yang saya maksud berkaitan dengan hobby saya selama ini dan juga back ground pendidikan S1 saya. Selama ini saya banyak menggeluti aktifitas yang berkaitan dengan pangan diantaranya; menanam sayur dengan teknologi hidroponik dan akuaponik, beternak ayam, budidaya ikan dengan teknologi bioflok,  budidaya maggot, pengembangan bakteri zet dan terus belajar apapun yang terkait dengan pangan. Beberapa diantara aktifitas (hobby) saya itu terdokumentasi dalam blog ini (Kita tidak mungkin bisa mengingat semua hal yang pernah kita pelajari maka dari itu Imam Syafii berkata: Ikatlah Ilmumu dengan tulisan).
 
Saat ini saya bekerja di Dinas Perikanan Kabupaten Barru di bidang Budidaya yang tentunya concern dengan beberapa komoditas baik budidaya ikan air payau dan ikan air tawar. Hal yang tak kalah pentingnya adalah relevansinya dengan back ground pendidikan saya S1 yaitu Ilmu Kelautan konsentrasi eksplorasi sumber daya hayati laut. Adapun judul penelitian S1 saya adalah Aplikasi Sistem Informasi Geografis Untuk Evaluasi Kelayakan Lahan Tambak di Kacamatan Barru Kabupaten Barru.
 
 
 
Saya butuh 'ilmu baru' menjadi alasan utama mengambil S2 Ketahanan Pangan ini. Banyak hal yang menarik selama kuliah di politani Pangkep ini dan saya mendapatkan perspectif yang lebih luas tentang pangan. Pada semester awal kami dibekali pengetahuan terkait ketahanan pangan secara umum dan pada semester berikutnya lebih banyak praktek. Hal inilah yang menjadi ciri dari ilmu terapan yang lebih mengutamakan praktek langsung, dengan porsi 28 persen teori dan 72 persen praktek. Salah satu perspectif baru terkait ketahanan pangan ini adalah semua sektor pangan secara substantif menghadapi tantangan dan permasalahan yang sama baik pada sektor perikanan, pertanian, perkebunan dan peternakan, di sisi lain isu pangan ini menjadi trending topik pada level global selain energi.
 
Adapun program studi yang saya pilih pada S2 Ketahanan Pangan Politani Pangkep ini adalah Teknologi Pangan Akuatik (Akuakultur). Hal ini juga memberi kesempatan buat saya untuk belajar lebih spesifik dimana ilmu akuakultur ini menjadi bagian integral dari ilmu kelautan dan perikanan. Ilmu kelautan memiliki cakupan yang lebih luas yang memungkinkan untuk lebih fleksibel dalam memilih S2 yang masih relevan. Beberapa mata kuliah pada S1 Ilmu Kelautan ini memungkinkan untuk cepat beradaptasi dengan ilmu akuakultur bahkan terkait ketahanan pangan secara umum. Apalagi tugas akhir/penelitian S1 saya dulu juga terkait budidaya perikanan.
 
Relevansi ilmu kelautan terhadap ilmu ketahanan pangan sangat mendalam, khususnya teknologi ketahanan pangan akuatik karena mencakup pengelolaan perikanan dan akuakultur yang berkelanjutan, yang sangat penting untuk nutrisi global. Salah satu kawasan yang masih menjadi bagian integral dari wilayah pesisir adalah lahan tambak yang sangat dipengaruhi oleh dinamika lautan dan pesisir. Sarjana di bidang Ilmu kelautan dituntut untuk bisa mengkaji berdasarkan pendekatan ekologi, sosial dan ekonomi, selain itu mampu melakukan survey hidrografis, analisis parameter kualitas air pada kegiatan budidaya dan memiliki skill terkait ilmu telemetri dan GIS. Beberapa teknologi yang bisa digunakan dalam bidang ketahanan pangan secara umum adalah  penginderaan jarak jauh atau remote sensing, ilmu kartografi, Sistem Informasi Geografis serta teknologi terkini adalah Teknologi Drone. Ketahanan Pangan Aquatik (Akuakultur) tidak hanya penting dikaji secara ekperimental tapi juga memerlukan kajian deskriptif berdasarkan temuan di lapangan baik pada aspek lingkungannya, ekologis dan sosial ekonominya.
 

Mengetahui Posisi Koordinat DRONE

 


Cara simple memperoleh data/informasi posisi koordinat objek tanpa perlu mendownload aplikasi seperti lichy yang berbayar.

Tiap fhoto drone telah bereferensi geospasial sehingga tanpa menggunakan drone deploy pun sdh bisa diolah pd aplikasi agisoft dgn teknik pengambilan gambar  tumpan susun.

Penggunaan teknologi drone pada survey kelautan telah dirasakan manfaatnya yg bisa menghemat waktu, efisien dan lebih aman tanpa perlu menyewa perahu.

Kekurangannya adalah sulitnya mengenali objek yg menjadi target survey sehingga drone harus diterbangkan pd ketinggian lebih rendah.

Untuk kepentingan tertentu membthhkan akurasi data dgn presesi yg lbh tinggi maka perlu menggunakan drone yg dirangcang khusus untuk mapping seperti drone RTK, dst.

Kedepan teknologi drone akan lebih berkembang lagi seperti di bidang pengawasan perikanan, kebencanaan, dst.






Belajar Tentang El_Nino dan La_Nina (Bahan Mata Kuliah S2 Ketahanan Pangan)



  1. Sirkulasi Walker atau peredaran Walker adalah peredaran atmosfer dari arah timur ke arah barat di sepanjang kawasan ekuator. Penamaan peredaran ini diambil dari nama Gilbert Walker yang pada tahun 1920 menemukan ragam tekanan atmosfer timur-barat sepanjang Samudra Pasifik. Pada keadaan normal, peredaran ini ditandai oleh dua fenomena alam. Pertama, kenaikan udara di Samudera Pasifik bagian barat dekat Indonesia. Sedangkan yang kedua, penurunan udara di Samudera Pasifik bagian timur lepas pantai Amerika Selatan. Sirkulasi Walker digambarkan sebagai tekanan jungkat-jungkit yang disebut Osilasi Selatan. Osilasi ini dinamakan demikian sebagai pembeda osilasi tekanan serupa seperti Osilasi Atlantik Utara dan Osilasi Pasifik Utara

 


 

 

 

Resume Konferensi Internasional (Pengentasan Kemiskinan) by Aldinu Dervis


Moment saat Committee for Economic and Commercial Cooperation (COMCEC) yang merupakan bagian dari Organization of the Islamic Cooperation (OKI)  dan Kementerian Sosial melaksanakan KONFERENSI INTERNASIONAL dengan Tema: Developing Local Initiatives For Poverty Alleviation Throught Community Based Sustainable Livelihood yang dihadiri oleh beberapa negara anggota OKI, diantaranya Indonesia sebagai tuan rumah, Turki, India, Pakistan, Banglades, Malaysia dan Amerika pada Tahun 2016
 
Hal yang menarik dalam kegiatan tersebut adalah menjadi moment untuk Sharing Pengalaman/Informasi Penentuan Kriteria Kemiskinan dan strategi pengentasan kemiskinan.



Sorry, my english is blepotan, he33x 
yg penting fakta dan pesan tersampaikan

Di Amerika Serikat, pengukuran kemiskinan menggunakan 3 komponen pendekatan, yaitu garis kemiskinan (dihitung berdasarkan pengeluaran kebutuhan dasar rumah tangga), pendapatan tunai sebelum pajak, dan inflasi. Penghitungan garis kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar rumah tangga, yaitu besarannya sebesar 3 kali rata-rata pengeluaran rumah tangga terhadap makanan. 
 
Di beberapa negara, penghitungan garis kemiskinan tidak menggunakan basic needs approach. Di Eropa pada umumnya garis kemiskinan dihitung menggunakan garis kemiskinan pendapatan relatif. Di Turki misalnya penentuan kategori kemiskinan cukup sederhana; hanya berdasarkan pada pendapatan/Jumlah anggota keluarga, berbeda dengan di Indonesia yang berdasarkan  basic needs approach yaitu menggunakan banyak kriteria. Turki hanya cukup menggunakan KTP sebagai identitas kemiskinan berbeda dengan di Indonesia.

Kami menyampaikan pada konferensi yang dibuka oleh mensos Khofifa Indar parawansah tersebut bahwa pihak Kecamatan Sebatik juga telah menggunakan teknologi informasi untuk mengakomodasi data kemiskinan sebagaimana yang telah diterapkan pada bebarapa Negara peserta konferensi tersebut, bahkan lebih detail.(Klik). Kami menyampaikan bahwa kriteria kemiskinan tidak dapat digeneralisir, bahwasanya  kondisi kemiskinan di Pulau Jawa berbeda dengan di Kalimantan, begitupun daerah lain. Kami juga sempat diskusi dengan Mr.Caner Asenyel yang merupakan perwakilan dari lembaga COMCEC tentang peluang pemasaran produk hasil olahan dari Pulau Sebatik dan perlu uluran tangan dari Lembaga seperti COMCEC.
 
Inovasi yang tengah digagas oleh Mensos Risma merupakan langka nyata di era Big Data saat ini. Walaupun tidak persis sama, inovasi yang pernah kami lakukan secara prinsip sama-sama berbasis big data geospasial. Kondisi sosial ekonomi di Pulau Sebatik yang sangatlah kompleks, tidak akuratnya data kemiskinan mengakibatkan kecemburuan sosial menjadi alasan bagi pihak Kecamatan Sebatik melakukan pendataan secara door to door; berupa pendataan kepala keluarga beserta anggotanya, kondisi ekonomi, posisi rumah (Koordinat), fhoto rumah, dst. Penyediaan Database_Big Data memang membutuhkan waktu yang relatif lama dan lebih rumit. Pada saat basis data telah tersedia lengkap selanjutnya perlu membangun sistem up dating data dengan melibatkan sumber daya yang tersedia. 
 
Prinsip kerja dalam membangun Big Data perlu meniru sistem yang terbangun pada perusahaan google map. Mereka  memiliki net working atau provider data di tiap sudut wilayah di penjuru dunia. Hal yang membedakan bahwa perusahaan berbasis digital tersebut lebih berorientasi pada profit sedangkan perangkat pemerintah lebih berorientasi pada pelayanan.

hutan dan Kemerdekaan by Aldinu Dervis




HUT RI kembali dirayakan, berbagai kegiatan dan event, rutin dilaksanakan tiap tahun seperti upacara, pesta rakyat dan berbagai lomba. Tentu saja pada moment ini mengenang jasa pahlawan adalah suatu keharusan. 
 
Namun, ada satu hal yang terlupakan bahwa hutan belantara memiliki peranan penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Bagaimana tidak, perang gerilya yang dilakoni para pejuang menjadikan hutan belantara sebagai basis perjuangan.
 
Selain itu hutan menyediakan berbagai cadangan makanan, beraneka ragam obat herbal bagi para pejuang. Hal yang tidak kalah penting fasilitas hiburan mereka dapatkan dengan indahnya berbagai fanorama alam selama bergerilya tidak didapatkan oleh Tentara Belanda di kota-kota.
 
Jika saja hutan belantara itu adalah "manusia" maka ia patut diberi tanda jasa tertinggi. Para Veteran Pejuang telah banyak yang wafat dan hutan masih setia menemani kita mengisi kemerdekaan. 
 
Ketahuilah seragam tentara di tiap negara disesuaikan dengan kondisi alam negara tersebut. Selain berfungsi sebagai uniform juga memudahkan dalam penyamaran. Nah, bagaimana mungkin tentara kita bisa menyamar jika hutan telah gundul.
 
Salah satu buku referensi dalam perang gerilya adalah karangan Jenderal Nasution yang terinspirasi dari pola perang gerilya ala Brigadier General Orde Charles Wingate, seorang perwira Inggris pada masa perang melawan Jepang dan Jenderal Nasution mengembangkan taktik sendiri sesuai alam Indonesia. 
 
Beberapa referensi menyebutkan bahwa 'Perang Vietnam' menjadikan buku karangan Nasution sebagai salah satu rujukan namun beberapa ahli sejarah lain memiliki pandangan berbeda, bahwa Vietcon mengadopsi perang gerilya ala Mao. Dalam menjalankan strategi perangnya Vietcon membangun terowongan yang multi fungsi yang membentang sepanjang 200 mil. Ada rumah sakit, gudang senjata, tempat tidur, dapur, dan sumur di bawah tanah. Sistem terowongan ini dapat menyembunyikan ribuan Vietcong yang membantu mereka melakukan perang gerilya.

 'Intinya Hutan punya peranan penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan  tidak dapat dimungkiri. 
 
Sejak terciptanya alam raya, hutan memiliki peranan penting dalam menjaga stabilitas ekologis, sebagai reservoir air dan juga sebagai 'rumah' bagi biodiversity. Saat ini peranan hutan selain sebagai bagian dari sistem ekologis dan semestinya berkontribusi pada peningkatan income bagi negara dengan mengeksploitasi unsur estetis yang dikandungnya. 
 
Mungkin saja fungsi hutan tidak lagi efektif dalam rangka pertahanan negara karena teknologi telemetri dapat mendeteksi gelombang termal (suhu tubuh manusia) sehingga dapat menembus lebatnya hutan belantara, namun fungsi sosial, ekonomi dan ekologis tidak boleh diabaikan.
 
Ketahuilah, air terjun dan sungai masih bisa mengalir indah karena masih adanya hutan. Jikalau hutan telah gundul apalagi telah tiada maka objek wisata itu tidak lagi menarik bahkan musnah. Memastikan objek wisata dapat dinikmati sepanjang tahun adalah penting, jangan sampai hanya indah saat musim hujan tetapi kering di musim kemarau. Nah, inilah fungsi reservoir dari hutan yang dapat menampung air walau musim hujan telah usai. 
 
Rusaknya eksistensi hutan telah terjadi di berbagai belahan negeri ini. Saya menyaksikan sendiri rusaknya hutan belantara di Kalimantan oleh berbagai kegiatan eksploitasi seperti penambangan batu bara dan penanaman kelapa sawit, dst.
 
Dulunya hutan borneo merupakan habitat bagi jutaaan flora dan fauna. Jutaan tanaman herbal telah musnah, beberapa sungai-sungai mengalir tiada lagi jernih tapi berwarna merah oleh sisa pohon yang ditebang dst. Akankah ini juga akan terjadi dengan hutan Sulawesi? .

Teknologi Drone pada Sektor Perikanan by Aldinu Dervis



Perencanaan pembangunan dan wilayah membutuhkan data keruangan atau data spasial. Instansi terkait yang memiliki kepentingan dengan data spasial mesti melakukan up dating data setiap saat. Data spasial berupa Peta tematik dihasilkan dari hasil digitasi( vektorisasi) terhadap base map berupa citra satelit, fhoto udara dan data lapangan.
 
Saat ini, penggunaan perangkat seperti smartphone, tablet, IPOD, dll telah mendukung dan support dengan berbagai sistem aplikasi berbasis geospasial. Kemudian, faktor user friendly dan mudah dibawa kemana saja merupakan kelebihan utama dari perangkat mobile.  Aplikasi GPS sudah terinstall dalam perangkat Smart Phone. GPS (Global Positioning System) yang dimiliki oleh Google Maps menggunakan bantuan dari big data dalam memproses dan memanajemen berbagai bentuk data. Beberapa perusahaan jasa transportasi seperi Grab, Go Jek, dst sangat tergantung pada Big Data Spasial yang tersaji pada aplikasi Google Map. 

Sistem database yang dibutuhkan pada aplikasi Googel Map dan sejenisnya sangat besar, mulai dari gambar, pemetaan lokasi hingga dapat menjangkau hampir seluruh penjuru dunia sekaligus. Tentunya membutuhkan sebuah basis data dengan kapasitas yang sangat besar. Sekarang, Google telah menerapkan sistem penyimpanan berbasis cloud (awan). Sehingga, penyimpanan dapat dilakukan secara online dan real-time dengan kapasitas yang lebih besar lagi.

Data spasial ini penting pada sektor perikanan dan kelautan di Kabupaten terkait pengembangan kawasan budidaya dan juga melaksanakan fungsi pengawasan serta perizinan. Pengembangan kawasan budidaya membutuhkan informasi terkait kesesuaian lahan yaitu mendapatkan lahan yang paling ideal untuk dikembangkan dan sebagai bahan untuk menentukan perlakuan sesuai analisa lingkungan yang tepat. Ekstensifikasi maupun intensifikasi perlu pengawasan sesuai daya dukung lingkungan.

  Pemanfaatan Pesawat Drone Untuk Pemetaan Lahan Tambak
 
Saat ini akses untuk mendapatkan citra satelit terbuka luas baik melalui situs resmi atau perusahaan jasa penyedia bahkan terdapat akses online seperti google earth dll. Persoalan yang ada adalah citra satelit tersebut pada umumnya belum terupdate dalam waktu singkat. Sedangkan aktifitas masyarakat yang menimbulkan perubahan fungsi ataupun penggunaan lahan terus berlangsung tiap saat.

Sebelum berkembangnya teknologi drone pihak pemerintah ataupun swasta mesti mengeluarkan budget yang besar untuk menyewa helikopter atau pesawat tertentu untuk menghasilkan fhoto udara. Belum lagi resiko hukum terkait pengadaan jasa untuk kepentingan pemerintah kadang kala jadi kendala. Hal tersebut saat ini telah dapat diminimalkan dengan adanya fasilitas drone pada skala tertentu atau tersedianya drone yang memang dirancang untuk kegiatan mapping.

Saat ini pesawat drone dijual bebas untuk masyarakat umum khususnya bagi para peng_hobby namun pada umumnya  mereka hanya gunakan untuk videografi dan masih jarang untuk kartografi/mapping. Adapun kelemahan dari pesawat mini drone yang tersedia dengan berbagai merek tersebut memiliki jangkauan dan durasi terbang yang terbatas. 
 
Fhoto udara yang telah melalui koreksi geometrik dapat dioverlay dengan citra satelit yang telah tersedia sebelumya seperti citra quick bird ataupun citra lainnya yang beresolusi tinggi. Contoh kasus di sektor perikanan dan kelautan: lahan tambak pada citra satelit masih berupa lahan tambak sedangkan pada fhoto udara yang dihasilkan oleh pesawat drone telah berubah menjadi rel kereta api maka dapat diketahui berupa luas perubahan lahan yang terjadi, kasus lain saat terjadi banjir dimana terjadi kerusakan pada pematang tambak maka dapat ditentukan pola pematang yang mesti diperbaiki sesuai pola pada base map sebelum banjir, dst. 

Pemanfaatan drone di masa-masa yang akan datang akan lebih diintensifkan untuk beberapa program atau kegiatan nyata diantara penyediaan data lahan tambak yang ber_CBIB  (Cara Budidaya Ikan yang Baik), pengawasan terhadap perubahan garis pantai dan potensi mangrove, penyediaan data irigasi lahan tambak, dst.


Tulisan to be Continued

https://brotherawal.blogspot.com/p/untuk-menerbangkan-drone-tentu.html 





Budidaya Udang Vanamei Pada Kolam Bundar Diameter 20

  

 
Biofloc berasal dari dua kata yaitu Bio “kehidupan” dan Floc “gumpalan”. Sehingga biofloc dapat diartikan sebagai bahan organik hidup yang menyatu menjadi gumpalan-gumpalan. Gumpalan tersebut terdiri dari berbagai mikroorganisme air termasuk bakteri, algae, fungi, protozoa, metazoa, rotifera, nematoda, gastrotricha dan organisme lain yang tersuspensi dengan detritus. Ada yang bilang bahwa biofloc adalah suatu bentuk ikatan oleh mikroorganisme pada saat tumbuh dimana aktivitas pengikatan ini tergantung pada jenis mikroorganismenya.

Biofloc merupakan flok atau gumpalan-gumpalan kecil yang tersusun dari sekumpulan mikroorganisme hidup yang melayang-layang di air. Teknologi biofloc adalah teknologi yang memanfaatkan aktivitas mikroorganisme yang membentuk flok. Aplikasi BFT (Bio Floc Technology) banyak diaplikasikan di sistem pengolahan air limbah industri dan mulai diterapkan di sistem pengolahan air media aquakultur.

Biofloc merupakan flok atau gumpalan-gumpalan kecil yang tersusun dari sekumpulan mikroorganisme hidup yang melayang-layang di air. Teknologi biofloc adalah teknologi yang memanfaatkan aktivitas mikroorganisme yang membentuk flok. Aplikasi BFT (Bio Floc Technology) banyak diaplikasikan disistem pengolahan air limbah industri dan mulai diterapkan di sistem pengolahan air media aquakultur.

 

Prinsip Dasar Bioflok

Mengubah senyawa organik dan anorganik yang mengandung senyawa kabon (C), hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N) dengan sedikit available posfor (P) menjadi massa sludge berupa bioflocs dengan menggunakan bakteri pembentuk flocs (flocs forming bacteria) yang mensintesis biopolimer poli hidroksi alkanoat sebagai ikatan bioflocs. Bakteri pembentuk flocs dipilih dari genera bakteri yang non pathogen, memiliki kemampuan mensintesis PHA, memproduksi enzim ekstraselular, memproduksi bakteriosin terhadap bakteri pathogen, mengeluarkan metabolit sekunder yang menekan pertumbuhan dan menetralkan toksin dari plankton merugikan dan mudah dibiakkan di lapangan. Tidak semua bakteri dapat membentuk biofloc dalam air, seperti dari genera Bacillus sp hanya dua spesies yang mampu membentuk biofloc. Salah satu ciri khas bakteri pembentuk bioflocs adalah kemampuannya untuk mensintesa senyawa Poli hidroksi alkanoat (PHA), terutama yang spesifik seperti poli β‐hidroksi butirat. Senyawa ini diperlukan sebagai bahan polimer untuk pembentukan ikatan polimer antara substansi substansi pembentuk biofloc. Biofloc terdiri atas partikel serat organik yang kaya akan selulosa, partikel anorganik berupa kristal garam kalsium karbonat hidrat, biopolymer (PHA), bakteri, protozoa, detritus (dead body cell), ragi, jamur dan zooplankton. Bakteri yang mampu membentuk bioflocs diantaranya:

  1. Bacillus cereus
  2. Bacillus subtilis
  3. Escherichia intermedia
  4. Flavobacterium
  5. Paracolobacterium aerogenoids
  6. Pseudomonas alcaligenes
  7. Sphaerotillus natans
  8. Tetrad dan Tricoda
  9. Zooglea ramigera

Beberapa bakteri pembentuk floc yang sudah teruji diaplikasikan dilapangan adalah Achromobacter liquefaciensArthrobacter globiformisAgrobacterium tumefaciens dan Pseudomonas alcaligenes. Bakteri lain dapat ikut membentuk biofloc setelah exopolisakarida dibentuk oleh bakteri pembentuk floc sebagai inti floc-nya. Bakteri yang dapat ikut membentuk biofloc misalnya Bacillus circulansBacillus coagulans dan Bacillus licheniformis. Bakteri yang ikut membentuk floc ini mempunyai fungsi dalam siklus nutrisi didalam sistem biofloc. Bakteri ini disebut sebagai bakteri siklus fungsional, misalnya Bacillus licheniformis yang berperan dalam siklus nitrogen.

Biofloc di alam umumnya terdiri dari 5 jenis bakteri atau lebih, minimal satu atau lebih merupakan bakteri pembentuk flok (penghasil exopolisakarida) dan bakteri yang lain dapat merupakan bakteri siklus fungsional yang berfungsi dalam siklus bioremediasi dan nutrisi. Formasi bioflok ini terbentuk tidak secara tiba-tiba, tapi terbentuk dalam kondisi lingkungan tertentu.

Factor yang mempengaruhi system bioflok adalah N/P rasio dan C/N rasio. N/P rasio dan C/N rasio harus diatas 20. Semakin besar N/P rasio dan C/N rasio maka floc yang terbentuk akan semakin baik. Untuk mengatur N/P rasio jalan terbaik adalah memperbesar N atau memperkecil P, untuk memperbesar N dilingkungan tambak tidak mungkin dilakukan karena menambah ammonia dalam tambak akan membahayakan udang, jalan terbaik adalah memperkecil P dengan cara mengikat phosphate. Sedangkan untuk mengatur C/N rasio dilakukan dengan cara memperbesar C dengan penambahan unsure karbon organik, misalnya molasses. Didalam pakan itu sendiri sebenarnya sudah ada unsure C yaitu karbohidrat dan lemak, namun rasionya tidak mencukupi untuk mencapai C/N rasio diatas 20.

Sistem biofloc dapat meminimalkan ganti air karena dalam bioflok terdapat proses siklus “auto pemurnian air” (self purifier) yang akan merubah sisa pakan dan kotoran, gas beracun seperti ammonia dan nitrit menjadi senyawa yang tidak berbahaya. Dengan meminimalkan ganti air maka peluang masuknya bibit penyakit dari luar dapat diminimalkan. Sistem biofloc lebih stabil dibandingkan dengan system probiotik biasa dikarenakan biofloc merupakan bakteri yang tidak berdiri sendiri, melainkan berbentuk floc atau kumpulan beberapa bakteri pembentuk floc yang saling bersinergi. Sedangkan system probiotik biasa bakteri yang ada ditambak merupakan sel-sel bakteri yang berdiri sendiri secara terpisah di air, sehingga apabila ada gangguan lingkungan atau gangguan bakteri lain maka bakteri akan cepat kolaps.

Pada System Bio-Flock Technology (BFT) sangat tergantung pada:

  • Mikrobia (terutama bakteri heterotroph)
  • Plankton
  • Oksigen
  • Bahan organic dalam air

Indikator Keberhasilan Pembentukan Bioflo

Biofloc terbentuk, jika secara visual di dapat warna air kolam coklat muda (krem) berupa gumpalan yang bergerak bersama arus air. pH air cenderung di kisaran 7 (7,2-7,8) dengan kenaikan pH pagi dan sore yang kecil rentangnya kecil yaitu (0,02-0,2). Mulai terjadi penaikan dan penurunan yang dinamis nilai NH4+, ion NO2 dan ion NO3 sebagai indikasi berlangsungnya proses Nitrifikasi dan Denitrifikasi.

Untuk 30 hari pertama DOC merupakan masa krusial bagi tahap pembentukan Bioflocs, penerapan “minimal exchange water” pada fase ini sangat menentukan. Lebih baik menghindari penggantian air dalam jumlah besar pada masa ini. Penambahan air hanya untuk penggantian susut karena penguapan dan perembesan saja. Atau menambah secara perlahan ketinggian air dari awal tebar 120 cm menjadi 150 cm secara bertahap selama 30 hari.

Permasalahan dalam Sistem Biofloc

Kolam Berbusa.

Hal ini disebabkan oleh adanya bakteri berfilamen yang menempel pada biofloc. Untuk itu ditebar 10 ppm Kalsium peroksida, ikuti dengan menahan pergantian air selama 5‐6 hari sambil dilakukan penambahan 20 ppm CaCO3/kaptan per harinya, jika pada hari ke 6 busa masih ada, tebar 10 ppm Kalsium Peroksida lagi, pada hari ke 7 air mulai dimasukkan ke dalam kembali, dan ketinggian air dipulihkan ke ketinggian semula.

Biofloc Terlalu Pekat

Lakukan pengenceran secara over flow, pipa pengeluaran dipotong sama rata dengan ketinggian air di dalam kolam. Biarkan air yang masuk menyebabkan air tumpah keluar lewat pipa pembuangan yang telah dipotong sama rat dengan ketinggian air di dalam kolam.

Ketebalan Biofloc Berkurang (normal 10-20 cm sechi disk) dan warna mengarah ke hijau

Hentikan pengenceran, tahan air selama 5‐6 hari, aplikasikan pupuk ZA 1 ppm setiap harinya untuk menekan pertumbuhan chrollera atau aplikasikan pupuk ZA 5 ppm setiap harinya untuk menekan pertumbuhan blue green algae. Pada hari ke 7 sirkulasi/pengenceran secara over flow dapat dilakukan kembali.

Biofloc ketebalannya berkurang (normal 10-20 cm sechi disk) dan warna air mengarah ke coklat merah.

Hentikan pengenceran, tahan air selama 5‐6 hari, aplikasikan CaCO3 / kaptan 20 ppm setiap harinya dan 1‐2 x treatment dengan Kalsium peroksida. Pada hari ke 7 sirkulasi/pengenceran secara over flow dapat dilakukan kembali.

Warna Hijau Biru (BGA) atau merah (Dinoflagellata) tetap ada setelah 5-6 hari treatment

Berlakukan pola sistem “minimal exchange water” terhadap kolam tersebut, hindari pengenceran/sirkulasi. Penambahan air hanya dilakukan untuk mengganti air yang hilang/susut akibat penguapan, perembesan dan susut air akibat pembuangan lumpur rutin harian saja.

 Komposisi Mikrobial Biofloc

Komposisi Kadar Protein Rata-Rata
31,5% 22,5%
Bahan Organik 78 % 66% 72 %
Abu 21 % 32 % 26 %
Protein 51 % 35 % 43 %
Lemak 10 % 15 % 12,5 %
Arginine 2,3 % 1,61 % 1,95 %
Methionine 0,61 % 0,35 % 0,48 %
Lysine 2,5 1,7 2,1

Sumber : (McIntosh, 2000)

Komposisi Nutrien Microbia Biofloc

Nutrient Kisaran Mean
Suspended microbial floc (mg/l) 87,3 – 200,8 157
Moisture (%) 5,9 – 7,3 6,6
Crude protein (Nx6,25)(%) 29,2 – 34,3 31,2
Crude lipid (%) 2,5 – 2,6 2,6
Cholesterol (mg/kg) 470 – 490 480
Ash (%) 25,5 – 31,8 28,2
Gross energy (MJ/kg) 10,3 – 12,8 12
Sodium (%) 0,41 – 4,31 2,75
Calcium (%) 0,56 – 2,86 1,70
Phosphorus (%) 0,36 – 2,12 1,35
Potassium (%) 0,13 – 0,89 0,64
Magnesium (%) 0,12 – 0,45 0,26
Zinc (mg/kg) 78,3 – 577,9 338
Iron (mg/kg) 170,8 – 521,0 320
Manganese (mg/kg) 8,9 – 46,8 28,5
Boron (mg/kg) 8,8 – 45,7 27,3
Copper (mg/kg) 3,8 – 88,6 22,8

Sumber : (Tacon, 2002)

 

Mikroba Biofloc dapat digunakan sebagai pakan, karena:

  1. Menangandung nutrient yang cukup tinggi sebagai protein dan mineral
  2. Tidak memerlukan pakan yang memiliki protein tinggi
  3. Dapat menghemat pakan dan menurunkan FCR pakan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam system biofloc:

  1. Bahan organic harus cukup (TOC lebih besar 100 mgc/l) dan selalu teraduk
  2. Nitrogen disintesis menjadi mikrobia protein dan dapat dimakan langsung oleh udang dan ikan
  3. Perlu disuplay C organic (molase, tepung terigu, tepung tapioca) secara continue atau sesui dengan amoniak dalam air
  4. Oksigen harus cukup serta alkalinitas dan pH harus dijaga

 diolah dari berbagai sumber

Keuntugan Sistem Biofloc (Suprapto, 2007)

  1. pH relative lebih stabil
  2. pH nya relative rendah, sehingga kandungan amoniak (NH3) relative kecil
  3. Tidak tergantung pada sinar matahari dan aktivitasnya akan menurun bila suhu rendah
  4. Tidak perlu ganti air (sedikit ganti air) sehingga biosecurity (kemanan) lebih terjaga
  5. Limbah tambak (kotoran, algae, sisa pakan, amoniak) didaur ulang dan dijadikan makanan alami berprotin tinggi
  6. Lebih ramah lingkungan

 

 

 

Web GIS Perikanan Barru

 

        WebGIS adalah aplikasi GIS atau pemetaan digital yang memanfaatkan jaringan internet sebagai media komunikasi yang berfungsi mendistribusikan, mempublikasikan, mengintegrasikan, mengkomunikasikan dan menyediakan informasi dalam bentuk teks, peta dijital serta menjalankan fungsi–fungsi analisis dan query yang terkait dengan GIS melalui jaringan internet. Sedangkan menurut Setiawan dan Rabbasa, penggunaan data spasial dirasakan semakin diperlukan untuk berbagai keperluan seperti penelitian, pengembangan dan perencanaan wilayah, serta manajemen sumber daya alam. 
         Pengguna data spasial merasakan minimnya informasi mengenai keberadaan dan ketersediaan data spasial yang dibutuhkan. Penyebaran (diseminasi) data spasial yang selama ini dilakukan dengan menggunakan media yang telah ada yang meliputi media cetak (peta), cd-rom, dan media penyimpanan lainnya dirasakan kurang mencukupi kebutuhan pengguna. Pengguna diharuskan datang dan melihat langsung data tersebut pada tempatnya (data provider). Hal ini mengurangi mobilitas dan kecepatan dalam memperoleh informasi mengenai data tersebut karena itu dirasakan perlu adanya WebGIS.

 ArcGIS Online adalah solusi pemetaan dan analisis berbasis cloud. ArcGIS Online digunakan untuk membuat peta, menganalisis data dan untuk berbagi dan berkolaborasi. Akses ke aplikasi, peta dan data khusus alur kerja dari seluruh dunia, serta alat untuk bergerak di lapangan dapat dengan mudah dilakukan. WebGIS Perikanan Barru menggunakan  Produk perusahaan Esri yang berada pada alamat situs : WebGis Perikanan Barru.  Data dan peta disimpan dalam infrastruktur yang aman dan pribadi serta dapat dikonfigurasi untuk memenuhi kebutuhan pemetaan dan dalam rangka membangun Teknologi Informasi di bidang Perikanan.

 ArcGIS Online mencakup semua yang Anda perlukan untuk membuat peta web , membuat adegan web 3D , membuat aplikasi web , dan  membuat buku catatan . Melalui Penampil Peta , Penampil Peta Klasik dan Penampil  Adegan 3D, kita dapat mengakses galeri peta dasar dan gaya cerdas untuk menjelajahi dan memvisualisasikan data. Kita juga memiliki akses ke templat dan widget untuk membuat aplikasi web yang dapat kita publikasikan ke ArcGIS Online. Selain itu, dengan menggunakan ArcGIS Notebooks, kita juga dapat mengakses sumber daya Python untuk melakukan analisis, mengotomatiskan alur kerja dan memvisualisasikan data. Web Gis Perikanan Barru saat ini telah mengakomodasi beberapa data spasial yang dibutuhkan user atau pengguna data diantaranya; data statistik perikanan tahun 2022, data kawasan tambak terkini, irigasi lahan tambak, peta tematik PERDA RTRW No 3 Thn 2022 Propinsi Sul Sel, dst.